Memiliki anak yang manja menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. Jika sebagai orangtua terus menuruti keinginannya, tentu sudah bisa ditebak akan jadi seperti apa mereka kelak. Berikut adalah beberapa cara mendidik dan mengajari anak untuk bisa menjadi mandiri. Semoga bermanfaat.
Konsisten dengan apa yang diucapkan
Salah satu faktor yang dapat membuat anak cenderung manja adalah karena orang tua tidak konsisten dengan perkataannya. Misalnya, ketika anak meminta sesuatu, lalu orangtua mengatakan tidak, kemungkinan besar ia akan merengek dan memaksa orangtua untuk memenuhi keinginannya. Kejadian seperti ini biasanya memaksa orang tua untuk kemudian menuruti kemauan anaknya. Kita harus tegas dan tetap pada pendirian walaupun anak menangis dan terus memaksa.
Tidak selalu membantu
Orangtua harus dapat mengidentifikasi mana kegiatan anak yang perlu dibantu, dan mana yang bisa ia lakukan sendiri. Misalnya, berikan kebebasan pada si Kecil untuk makan sendiri, memilih baju sendiri, dan membereskan mainan sendiri. Apabila yang dilakukannya belum optimal sesuai keinginan kita, tidak perlu dimarahin dan tidak perlu juga turun tangan untuk segera membantunya ya.
Tidak boleh berbohong
Tekankan pentingnya berkata dan bersikap jujur pada si Kecil. ini penting bukan hanya untuk mencegah si Kecil menjadi manja, tetapi juga untuk masa depannya. Ajari si Kecil agar berani bersikap terbuka tentang perasaannya atau masalah yang ia hadapi.
Berikan penjelasan yang jelas
Ketika permintaan anak tidak dituruti oleh orang tuanya, ia akan merasa menangis, marah, dan kesal. Sebagai orangtua tidak boleh ikut terbawa perasaan hingga berakhir dengan justru menuruti atau malah memarahinya. Solusinya adalah dengan menyampaikan alasan mengapa menolak menuruti kemauannya secara lembut dan jelas, hingga ia mengerti dan tenang. Hindari memberi penolakan atau larangan kepada anak tanpa penjelasan apa pun. Ini hanya akan membuat anak tak puas dan semakin memaksa. Komunikasi dua arah adalah solusi terbaik untuk memberi pengertian kepada anak, alih-alih bersikap otoriter.
Memberi cukup perhatian
Perhatian yang cukup dari orang tua akan membuat anak bahagia dan nyaman. Perhatian di sini maksudnya bukan sekadar memberikan materi atau barang-barang kesukaan anak. Lebih jauh lagi, perhatian yang dapat turut membentuk karakter mandiri anak adalah kepedulian orang tua terhadap perasaan dan aktivitas si Kecil.
Misalnya dengan sering menemani si Kecil belajar. Duduk di dekatnya dan membantunya menyelesaikan PR dapat berdampak sangat positif, lho. Ia bisa jadi lebih semangat belajar dan bila mengalami kesulitan dapat langsung bertanya. Selain itu, kita juga dapat membangun kedekatan emosional dengan mendorong si Kecil untuk mengungkapkan perasaan apa pun yang ia rasakan. Dengan memperlihatkan rasa empati, si Kecil akan merasa tenang dan diperhatikan.
Berikan pujian
Saat si Kecil menunjukkan perilaku yang baik atau menuruti nasihat orang tua, tak ada salahnya memberikan pujian. Dengan begitu, ia akan termotivasi untuk mengulangi tindakan positif tersebut. Ia juga akan merasakan wujud kasih sayang dan perhatian dari pujian yang diberikan oleh orang tuanya.
Sebaliknya, bila si Kecil melakukan kesalahan, Mam perlu menegurnya dan menekankan pentingnya untuk tidak mengulangi kesalahan itu kembali. Konsistensi ini akan membuat si Kecil semakin paham membedakan tindakan mana yang boleh dan tidak boleh ia lakukan.
sumber. https://www.wyethnutrition.co.id/