Sebenarnya apa itu tantrum? Menurut wikipedia, tantrum adalah ledakan emosi, biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional, yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan, dalam beberapa kasus, kekerasan. Kendali fisik bisa hilang, orang tersebut mungkin tidak dapat tetap diam, dan bahkan jika “tujuan” orang tersebut dipenuhi dia mungkin tetap tidak tenang.
Mengapa tantrum banyak dikaitkan dengan anak kecil? Karena memang gejala emosional ini paling banyak dialami oleh anak kecil yang disebabkan oleh terbatasnya kemampuan bahasa mereka untuk mengekspresikan perasaannya. Sehingga mereka hanya bisa meluapkan emosinya dengan cara meronta, berteriak, menangis, menjerit, serta menghentakkan kedua kaki dan tangannya ke lantai. Sebagai orang tua, kita tidak boleh ikut terbawa emosi ya mams, karena bisa berakibat fatal yang akhirnya malah membuat kerugian untuk si kecil dan kita sendiri. Lalu bagaimana mengatasinya?
Tetap tenang dan ambil nafas dalam. Ingat, jangan sampai ikut terbawa emosi ya mams. Dekati si kecil, peluk dan belai dengan lembut hingga ia tenang. Lalu tanyakan mengapa ia menangis dan berteriak. Jika si kecil telah mengungkapkan perasaannya dan kita dapat memenuhi, maka segera penuhi dengan sabar dan baik. Namun jika tidak, alihkan perhatian mereka dengan hal baru karena anak kecil mudah teralihkan pikirannya. Terakhir, jangan sampai melakukan kekerasan fisik maupun verbal saat tantrum mereka tetap tidak teratasi. Biarkan mereka tenang sambil terus berikan pelukan dan tunjukkan kasih sayang kita ya mams. Selamat mencoba 🙂