
Haloooo Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pada tulisan kali ini, saya mau mengajak dan bercerita tentang pengalaman di rumah menjadi ibu-ibu berdaster tapi bisa mengendalikan ratusan orang. Mau tahu?
Sebelumnya, kita kenalan dulu ya. Tak kenal maka Ta’aruf. Nama saya Tyas. Alhamdulillah saya adalah owner dari website ini. Website penjualan baju bayi dan anak yang sampai sekarang masih ingin terus saya kembangkan. Saya mulai bercerita saja ya, pakai bahasa santai agar lebih mudah dipahami. hhi
Tiga tahun lalu, tepatnya 1 Oktober 2018 saya resmi resign dari pekerjaan kantoran. Apa sih kerjanya? Kenapa harus resign? Alasan anak atau dilarang suami kerja karena anak tidak terurus? KLASIK ya? Bukan. Bukan itu jawabannya. Saya resign, karena pada saat itu saya yakin jika pekerjaan saya salah. Posisi saya sudah baik dengan gaji dan bonus yang jika diakumulasi menyentuh angka ratusan juta setahun. Keren kan? hhi.
Suami bukan tipe orang yang menuntut saya harus di rumah atau harus berkarir atau seperti apa. Suami saya orangnya terbuka, membebaskan apapun yang menjadi pilihan saya. Sempat mencari ilmu kesana kemari berdua, bertanya pada yang ahli, meminta restu orangtua (yang ternyata sulit, hhi) sampai akhirnya kami tetap membulatkan tekad untuk saya tetap resign. Kenapa? Karena saya bekerja di lembaga ribawi. Tidak ada penolakan ya sampai di sini dan jangan berdebat soal satu ini. Oke?
Lanjut. Selanjutnya saya mulai bingung, di satu sisi saya sedang hamil anak kedua, di sisi lain penghasilan kami menurun drastis. Sedih? Pasti. Tapi kami yakin pada Sang Maha Pencipta.
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih. Adapun tidak disebutnya nama sahabat tetap tidak mencacati hadits tersebut karena seluruh sahabat itu ‘udul yaitu baik)
Sumber https://rumaysho.com/9596-meninggalkan-sesuatu-karena-allah.html
Dari situ tercetus ide jualan baju anak. Kenapa? Karena saat itu saya masih punya anak kecil dan ingat jika teman-teman saya banyak yang juga masih punya anak kecil, akhirnya itulah yang menjadi target market saya. Lalu bagaimana memulainya? Cari supplier yang bisa dropship dan tanpa modal. Serius, sekarang banyak banget yang open reseller dan dropshipper tapi harus ada minimal belanja dulu baru bisa gabung. Akhirnya saya siasati dengan promosi dulu produk supplier tersebut, ketika sudah ada yang pesan baru saya belikan. Berhasil? Awal-awal sih berhasil, tapi lama-lama nggak juga. Kenapa? Karena saya tahu harga saya tidak bisa bersaing di pasar padahal cita-cita saya adalah ingin membesarkan bisnis. Dari awal saya memulai bisnis, tujuan saya bukan hanya sekedar berdagang dan begitu-begitu aja. Saya ingin besar dan berkembang, walaupun sampai sekarang juga masih tetap merintis, hhe.
Tidak ada hal sukses selain diawali dari NIAT yang tepat. Hadapkan diri di depan dengan niatan meraih cintaNya.
(Dwi Taufiq-owner Jasatechno)
Saya mendapat semangat hanya dengan quotes tersebut. Beliau berpesan untuk menemukan WHY. MENGAPA harus meraih omset yang ditargetkan ?. Ini kudu dan harus jelas sejelas beningnya air dan kristal.
Kenapa banyak ibu-ibu jualan online gitu-gitu aja? Karena NIAT DAN WHY nya gak ada. Bener gak?
Biasanya ibu-ibu itu jualan online niatnya gak jauh-jauh dari “ngisi waktu luang” “lumayan buat beliin anak jajan” “daripada HPan gak menghasilkan” atau “biar gak bosen di rumah aja”. Nah, sebenarnya NIAT sudah baik, hanya saja WHY nya kurang.
Saya dulu punya NIAT besarin bisnis dan KENAPA harus besar? Karena saya ingin semakin banyak menebar manfaat dan sedekah. Mengajak orang jadi reseller, menjadi teman curhat, sering sharing soal apapun, bahkan soal parenting pun kami sharing.
Salah satu senjata saya adalah menjadi teman dan sahabat untuk reseller-reseller saya. Selain itu karena WHY saya yang kuat, saya selalu menyisihkan waktu untuk share dagangan di WA, IG dan FB. Gak pernah absen untuk tidak posting. Jam-jam sukses untuk posting adalah jam 08.00, 12.00, 15.00 dan jam 20.00. Jam dimana ibu-ibu gabut biasanya.
Lama-lama reseller saya protes, kok barangnya dikit mbak? Kok itu-itu aja yanh di share mbak? Nah, kembali ke NIAT DAN WHY tadi. Saya kumpulin laba yang sedikit itu dan berani ambil 3pcs. Laku? Nggak hhe. Begitu seterusnya. Kalau sedih dan gagal menaikkan omset, saya ingat lagi NIAT DAN WHY saya berbisnis.
Alhamdulillah walaupun sekarang juga belum besar, tapi saya sudah punya web sendiri, punya admin dan sudah ada toko kecil-kecilan. Caranya? Perbaiki dulu NIAT DAN WHY kita.
Kalau cerita detail perjuangannya bisa berhari-hari nih mams, hhe. Satu lagi, jangan ragu untuk memperbesar kapasitas diri. Belajar belajar dan terus belajar.
Yuk, bangun resellermu dan ubah dunia dengan caramu 😍